Jumat, 11 Desember 2015

Makna Kemenangan [ Anak Lapas]



Edisi “ Hari kemenangan With Anak Lapas  

Hari raya idulftri atau hari kemenangan, akan tetapi kita lebih mengenalnya dengan lebaran. Dimana semua anggota keluarga, kerabat dan teman – teman saling berkumpul dan bersilaturahmi. Meraka yang  berada di luar kota biasanya menyempatkan diri untuk pulang atau istilah Mudik “ Mulih Sediluk” [ pulang sebentar ].  Suasana lebaran akan sangat lengkap dengan suguhan jajanan khas dari masing –masing  rumah, dan biasanya berbeda antara satu orang – dengan yang lainya. Cerita dihari lebaran setiap orang pun juga berbeda yang mana semuanya mempunyai cerita dan pengalaman sendiri – senidri. Begitu juga dengan mereka. Iya” mereka yang ada di balik tralis atau dalam penjara. 
Bagi mereka lebaran tidak lah sekedar hari biasa , tidak yang berbeda darinya seperti kita yang bisa jalan – jalan untuk besilahturahmi, makan ketupat, menikmati kue lebaran bahkan berkumpul dengan keluarga. Didalam penjara meraka hanya biasa berbagi dengan rekan sesamanya, teman yang senasip walau berbeda pasal dan masa hukuman. Ada yang sudah melewati hari raya selama tiga kali, bahkan ada pula yang masih pertama kalinya dia melewati dan merayakan hari rayanya.  Mereka yang sudah tiga kali Nampak biasa – biasa saja  yang mana hal tersebut di ungkapkan oleh salah satu anak atau napi”
Indarr”              : sopo seng sudah pernah menjalani lebaran di lapas sak during”e [ siapa yang sudah       pernah menjalani lebaran dilapas sebelmnya]
Mereka             : aku mbak, aku [ aku mbak.aku ] [ Mbak panggilan untuk kakak perempuan dalam          bahasa jawa]    
Indarr               :  ooo..trus seng kepiro??? [lalu yang keberapa]
Si Dadap           : peng telu iki tapi pindah – pindah ndak cumin neng blitar [ tiga kali tapi pindah –    pindah , tidak Cuma di blitar]
Indarr               : lha perasan kamu??
Si dadap            : biasa wae mbak” [ biasa saja mbak ]
Itulah tadi sekilas dialog yang saya lakukan dengan salah satu anak penghuni lapas, memang mereka secara langsung berbicara seperti itu, akan tetapi dari raut wajah yang mereka perlihatkan kepada kami berbeda. Ada hal yang tersembunyi dari nya , rasa rindu akan rumah untuk bisa berbagi dengan keluarga yang ada di luar. Hari raya mermanglah hari kemenangan akan tetapi bukan kemenangan bagi mereka yang ada di lapas Anak.  Ada yang demi bisa bertemu dengan keluarga di hari tersebut, mereka secara sembunyi – sembunyi mengirimkan pesan lewat perantara.  Iya agar mereka bisa merayakan lebaran bersama dengan keluarganya waalupun hal tersebut terjadi di jam besuk yang di tetapkan oleh pihak lapas anak.
Dari dalam Lapas Saya mengucapkan selamat hari raya” ya Mbak semoga mbak – mbak semua bisa kesini untuk cateringan” iya itulah pesan yang saya dan rekan saya terima hari itu, pesan yang di sampaikan oleh salah satu penghuni lapas anak. Kami pun mencoba menjawab dengan Spontan “ iya Insyaalah kami akan kesini nanti tepat lebaran ketupat ya” agar kita bisa makan ketupat bareng doakan saja”. Kami tidak janji tapi akan mengusahakan.
Ini ceritaku di hari kemenangan
Dari dalam lapas kami berbagi
Dari dalam lapas kami mencoba bercerita
Dimana Ada Rasa yang saling tak bertanya akan suatu Rasa
Rasa dari seorang yang mencoba mengerti akan sebuah rasa
Rasa dimana tidak semua orang memilikinya tentang rasa itu
Rasa yang seharusnya bisa terungkapkan di hari datangnya rasa
Rasa kangen dengan keluaraga di hari yang dirasakan untuk sebuah rasa kemenangan
Dihari yang di rasa benar – benar sebuah rasa bebas untuk beraktivitas secara normal
Demikian ceritaku hari ini”
Nikamti dan jalani kebebebasan mu tanpa harus merampas kebebebasan orang lain
Raih dan kejarlah kemenangan mu dengan cara yang sportif tanpa mencidrai orang lain
 Takabawa allah minal Wamingkum Takobal yakarim 
Selamat hari raya idulfri minal adzin wal faidzin
Mohon maaf lahir dan batin


Blitar , 17 juli 2015 [ 27 Ramadhan ]
Indarr Pratayu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar