Edisi “ Hari kemenangan With Anak Lapas
Hari
raya idulftri atau hari kemenangan, akan tetapi kita lebih mengenalnya dengan
lebaran. Dimana semua anggota keluarga, kerabat dan teman – teman saling
berkumpul dan bersilaturahmi. Meraka yang
berada di luar kota biasanya menyempatkan diri untuk pulang atau istilah
Mudik “ Mulih Sediluk” [ pulang sebentar ].
Suasana lebaran akan sangat lengkap dengan suguhan jajanan khas dari masing
–masing rumah, dan biasanya berbeda
antara satu orang – dengan yang lainya. Cerita dihari lebaran setiap orang pun
juga berbeda yang mana semuanya mempunyai cerita dan pengalaman sendiri –
senidri. Begitu juga dengan mereka. Iya” mereka yang ada di balik tralis atau
dalam penjara.
Bagi mereka lebaran tidak lah sekedar hari biasa , tidak yang
berbeda darinya seperti kita yang bisa jalan – jalan untuk besilahturahmi,
makan ketupat, menikmati kue lebaran bahkan berkumpul dengan keluarga. Didalam
penjara meraka hanya biasa berbagi dengan rekan sesamanya, teman yang senasip walau
berbeda pasal dan masa hukuman. Ada yang sudah melewati hari raya selama tiga
kali, bahkan ada pula yang masih pertama kalinya dia melewati dan merayakan
hari rayanya. Mereka yang sudah tiga
kali Nampak biasa – biasa saja yang mana
hal tersebut di ungkapkan oleh salah satu anak atau napi”
Indarr”
: sopo seng sudah pernah
menjalani lebaran di lapas sak during”e [ siapa yang sudah pernah menjalani lebaran dilapas
sebelmnya]
Mereka
: aku mbak, aku [ aku mbak.aku
] [ Mbak panggilan untuk kakak perempuan dalam bahasa jawa]
Indarr : ooo..trus seng kepiro??? [lalu yang keberapa]
Si
Dadap : peng telu iki tapi
pindah – pindah ndak cumin neng blitar [ tiga kali tapi pindah – pindah
, tidak Cuma di blitar]
Indarr : lha perasan kamu??
Si dadap : biasa wae mbak” [ biasa saja mbak ]
Itulah
tadi sekilas dialog yang saya lakukan dengan salah satu anak penghuni lapas,
memang mereka secara langsung berbicara seperti itu, akan tetapi dari raut
wajah yang mereka perlihatkan kepada kami berbeda. Ada hal yang tersembunyi
dari nya , rasa rindu akan rumah untuk bisa berbagi dengan keluarga yang ada di
luar. Hari raya mermanglah hari kemenangan akan tetapi bukan kemenangan bagi
mereka yang ada di lapas Anak. Ada yang
demi bisa bertemu dengan keluarga di hari tersebut, mereka secara sembunyi –
sembunyi mengirimkan pesan lewat perantara.
Iya agar mereka bisa merayakan lebaran bersama dengan keluarganya
waalupun hal tersebut terjadi di jam besuk yang di tetapkan oleh pihak lapas
anak.
Dari
dalam Lapas Saya mengucapkan selamat hari raya” ya Mbak semoga mbak – mbak
semua bisa kesini untuk cateringan” iya itulah pesan yang saya dan rekan saya
terima hari itu, pesan yang di sampaikan oleh salah satu penghuni lapas anak.
Kami pun mencoba menjawab dengan Spontan “ iya Insyaalah kami akan kesini nanti
tepat lebaran ketupat ya” agar kita bisa makan ketupat bareng doakan saja”.
Kami tidak janji tapi akan mengusahakan.
Ini ceritaku di hari kemenangan
Dari dalam lapas kami berbagi
Dari dalam lapas kami mencoba bercerita
Dimana Ada Rasa yang saling tak bertanya akan
suatu Rasa
Rasa dari seorang yang mencoba mengerti akan
sebuah rasa
Rasa dimana tidak semua orang memilikinya
tentang rasa itu
Rasa yang seharusnya bisa terungkapkan di hari
datangnya rasa
Rasa kangen dengan keluaraga di hari yang
dirasakan untuk sebuah rasa kemenangan
Dihari yang di rasa benar – benar sebuah rasa
bebas untuk beraktivitas secara normal
Demikian
ceritaku hari ini”
Nikamti dan jalani kebebebasan mu tanpa
harus merampas kebebebasan orang lain
Raih dan kejarlah kemenangan mu dengan cara
yang sportif tanpa mencidrai orang lain
Takabawa allah
minal Wamingkum Takobal yakarim
Selamat hari raya idulfri minal adzin wal faidzin
Mohon maaf lahir dan batin
Blitar , 17 juli 2015 [
27 Ramadhan ]
Indarr Pratayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar