TUGAS MATA
KULIAH
MULTI PARADIGMA
Dosen Pengajar : Ari Kamayanti
Metode Penelitian Kulitatif
SURAT CINTA UNTUK TUHAN
Oleh :
Nama
: Henni Indarriyanti
Nim
: 146020310111024
Berawal
dari jurnal atau artikel[1]
dengan judul “ SURAT CINTA UNTUK TUHAN
”yang ibu berikan pada hari ini, adapun yang dapat saya berikan terhadap apa
yang tertulis di dalam artikel tersebut. Jika saya di minta untuk memberikan
penilaian tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada ibu sebagi penulis dari
artikel tersebut. Pada dasar nya apa
yang ibu pikirkan dan kemudian tuangkan kedalam artikel yang ibu tulis tersebut
sanggatlah menarik . berangkat dari hal sederhana dan biasanya kita dengar
bahkan kita juga melakukannya. Yaitu menulis sebuah surat dan kemudian membaca
surat tersebut, baik dari orang tua , teman , sahabat, bahkan kandidat patner
hidup kita.
Akan
tetapi kali ini saya menjumpai hal yang sedikit berbeda dari yang ada yaitu “Surat Untuk Tuhan”mencoba mengali dan
melihat dari prespektif yang berbeda
yang mana biasanya oarng melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang
bersifat kuantitatif[2]
dan mengahasilkan sebuah keputusan dan penilaian yang positive [3],maka
dari itu dengan artikel ini mencoba mengunakan pedekatan kualitatif.
Dengan
hal itu ada sebuah cara pandang yang berbeda, beda dalam artian mampu melihat
dan memahami segala sesuatunya dari segala sudut pandang dan cara berfikir dan
hal itulah sebuah pemikiran yang multiparadigma[4].
Dalam artikel ini terlihat bahwa ibu Ari selaku penulis merupakan salah satu peneliti
perempuan yang mempunyai cara pandang yang berbeda dari yang ada. Hal itu bisa
di kategorikan kedalam multi paradigm, yang mana mampu melihat segala
sesuatunya dengan cara yang biasanya, dan mampu mengkaji keilmuan yang biasa –
biasa menjadi hal yang luar biasa. Dengan menonjolakan sebuah aliran posmo di
dalamnya hal itu menjadi nilai lebih dari seorang dosen pengajar.
Walaupun
banyak yang berfikir bahwa penelitian – penelitian yang mengunakan method
kualitatif masih kurang ilmiah. Bukankah sebuah keilmiahan dari hasil
penelitian itu , tidak hanya di lihat dari methode apa yang di gunakan seorang
peneliti.itu hanya salah satu bagian dari keilmiahan, melainkan seberapa dalam
seorang peneliti dalam mengupas permasalahan dan menyajikan nya. Baik kuantitatif
maupun kulaitatif mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing. Akan
tetapi hal tersebut tergantung seorang peneliti lebih nyaman atau cocok yang
mana untuk bisa di gunakan dalam penelitiannya.
Mencoba
membuka paradigma baru dari sebuah penelitian itu merupakan hal yang baik
dengan mengunakan beberapa pendekatan yang ada, dalam isi artikel tersebut di
jelaskan bahwa’,Didalam memaknai Tuhan
pun setiap orang bisa berbeda[5]’,
apalagi sebuah ilmu pengetahun yang setiap waktu bergerak secara dinamis dan
tidak pernah diam pada satu tempat. Dan hal tersebut di perkuat dengan bahwa
kebenaran itu hanya milik Tuhan, dan manusia hanya menjalani dari apa setiap
tugas yang di berikan kepada masing – masing individu.
Dan
peneliti dalam hal ini yaitu Ibu Ari” mencoba membuka pola pikir kita sebagai
mahasiwa, bahwa metode penelitian itu tidak hanya kuantitatif melainkan juga
ada metode secara kualitatif yang hasil penelitiannya juga bisa di kategorikan
ilmiah. Selain itu dengan kualitatif kita bisa mendapatkan sebuah kajian
keilmuan yang lebih bervariatif, yang artinya kita mengkaji dari berbagai teori
dan sudut pandang serta pendekatan dan tidak berhenti pada sebuah analisa yang
berbasiskan statistik numerik saja.
[1]
Arik,kamayanti,metodologi
penelitian kualitatif,surat cinta untuk Tuhan
[2]
Metode
penelitian kuantitatif, seringkali dimasukan dalam kotak paradigma positive
karena kuantitas “ menjadi alat analisis yang diangap objektiv serta pengunaan
angka memungkinkan dilakukannya tindakan menjelaskan dan memprediksi suatu
fenomena melalui pendekatan hypotetico-deductive.
Disisilain. Metode penelitian kualitatif , dimasukan kedalam kotak paradigma
non- positive yang beragam tujuan ( interpretisme,adalah paradigma yang
bertujuan memahami dan memaknai ; kritis adalh paradigm yang bertujuan mengubah
dan membebaskan( chua;1986).
[3]
Positif dalam hal ini di jelaskan sebagai bentuk setiap penilaian hanya pada
benar dan salah , baik dan buruk kurang lebih seperti itu.
[4]
Multi paradigma maksudnya merumuskan cara pandang pokok permasalahan tentang
ilmu penegtahuan dengan mengunakan beberapa kajian atau pendekatan tidak hanya
dari satu teori atau cara pandang.
[5] Penulis
[Ari Kamyanti] , mencontohkan sebuah kasus enam orang yang buta yang diminta
untuk menjelaskan tentang devinis Hewan Gajah. Yang mana orang pertama menyentuh perut gajah dan
mengatakan gajah seperti tembok besar yang kasar. Orang kedua menyentuh gading
gajah dan mengatakan gajah itu seperti tombak. Orang ketiga memegang ekor gajah
dan mengatakan bahwa gajah itu seperti tali. Orang keempat memeluk kaki gajah
dan mengatakan bahwa gajah itu sperti batang pohon. Orang kelima memegang
telinga gajah dan bersikukuh bahwa gajah itu seperti kipas yang sangat besar.
Orang ke enam menyentuh belalai dan memastikan bahwa gajah seperti selang.
Kemudian keenam orang enam ini berkupul
lalu berdebat tanpa ujung , karena tidak mendapatkan kesepakatan bentuk
gajah , padahal setiap orang benar pada prespektifnya masing – masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar